Monday, June 11, 2012

Merbabu

    Perjalanan kita kali ini menuju Gunung Merbabu melalu jalur Selo Boyolali, kita berangkat dari arah wonogiri pukul 14.00 WIB sampai di solo sekitar pukul 15.30 WIB, dan melanjutkan perjalanan ke Boyolali sekitar 2 jam perjalanan menuju arah selo.
Gunung Merbabu memiliki ketinggian 3.142M dpl pada puncak Kenteng Songo. Arti kata merbabu diambil dari Meru = Gunung dan Babu = Wanita.
Gunung merbabu termasuk salah satu gunung yang ramah, karena sudah merupakan gunung yang tidak aktif lagi. Gunung ini dikenal sebagai gunung tidur meskipun sebenarnya memiliki 5 buah kawah: kawah Condrodimuko, kawah Kombang, Kendang, Rebab, dan kawah Sambernyowo.
Gunung merbabu memiliki dua buah puncak yang terkenal yaitu puncak Syarif (3119m) dan puncak Kenteng Songo (3142m).

Puncak Gunung.Merbabu dapat ditempuh dari Cunthel, Thekelan, (Kopeng / Salatiga) Wekas (Kaponan / Magelang) atau dari selo (Boyolali), nah kebetulan kita berangkat dari Selo Boyolali yang rute perjalanan ke arah Kaki gunung merbabu sangat mudah.
Selain itu yang menarik dari rute perjalanan di selo adalah pemandangan yang indah, ada juga kawasan wisata Flying Fox disana, sepanjang rute perjalanan menuju selo disetiap pinggir jalan dipenuhi dengan muda-mudi yang asyik tongkrong di pinggir-pinggir jalan tersebut.
Selo terdapat di tengah-tengah antara gunung merbabu dan gunung merapi, sehingga bukan hanya keindahan gunung merbabu saja yang bisa kita nikmati saat itu, tetapi juga kemegahan lereng merapi nampak jelas terlihat.
Dari Selo Boyolali cukup sulit untuk mendapatkan kendaraan umum, kadang para pendaki harus berjalan kaki dari daerah cepogo menuju selo.

 Memang Cukup sulit jalur menuju selo Boyolali ini, maka untuk pertimbangan waktu kita memilih membawa sepeda motor untuk menuju kesana.
Sampai di Selo kita menuju arah kaki gunung merbabu sekitar 5 menit (jika tidak tersesat, kalo perlu tanya-tanya!)
Sampai di camp masuk kita prepare untuk persiapan pendakian di salah satu rumah penduduk, penduduk selo yang sangat ramah  membuat kita betah untuk berlama-lama disana.
Pendakian kita mulai pukul 20.00 WIB
Sekitar dua jam kita menuju pos pertama arah pendakian puncak Kentheng Songo.
Jarak perjalanan dari pos awal menuju pos pertama cukup datar , dari pos pertama kita menuju pos ke 2 (kalo tidak tersesat, ternyata kita tersesat!) kita tersesat di jalur bayangan, yang seharusnya kita ambil ke kanan, ternyata kita malah memilih jalur yang kiri.
Parahnya! jalur yang kiri ternyata memutar dari jalur yang sebenarnya, bisa dibayangkan dua kali perjalanan dari jalur yang sebenarnya.
Perjalanan kita lanjut terus tanpa sadar kita tersesat, dan langsung menuju pos Batu Tulis, yaitu pos tiga!
Dan setelah sampai di pos tiga ternyata kita baru ngeh kalo kita tadi tersesat.
Cerita belum berakhir sampai disini, di pos tiga ada tiga jalur menuju ke puncak, setelah dipikarkan dengan matang dan penuh pertimbangan, akhirnya kita memilih jalur yang tengah.
Dengan semangat empat puluh lima, kita mulai lagi perjalanan kita ke arah puncak melalui jalur tengah, tanpa terasa lama kelamaan jalu yang kita lewati ini kok medanya semakin sulit dan panjang! (dalam hati sedikti berfikir apakah kita tersesat untuk yang kedua kali!) nah....!! ternyata benar!!!! kita tersesat untuk yang kedua kali.
Ketersesatan kita yang kedua kali ini lebih parah dari pada ketersesatan kita yang pertama, jalur yang kita lalui ini kemiringannya hampir 90 derajat, dengan memandang ke bawah saja kita bisa lihat Desa selo menertawakan ketersesatan kita.
Untungnya saat pendakian ini banyak rumput-rumpu liar yang bisa kita jadikan pegangan, dan untung yang kedua tidak ada angin yang berhembus kencang disaat kita berada di tebing ini.
Kita tidak mungkin untuk turun saat itu, karena melihat medan yang kita lalui malah bisa berbahaya jika kita nekat untuk balik arah (benar-benar pendakian yang sulit!!!)
Hanya berdoa dan berdoa saat kita melalui jalur ini.!
Angan-angan kita hanya sampai di puncak bukit diatas kita.
Dan akhirnya ketersesatan kita yang kedua ini diakhiri dengan kata selamat!!!
Langsung di pos empat kita sampai ! di pos empat ini menjadi tujuan para pendaki untuk camp / istirahat, karena faktor tempat yang strategis (Jika pendakinya bangun kesiangan, sunrise bisa dinikmati walaupun belum mencapai puncak).
Pos empat karena kita tidak kebagian tempat untuk mendirikan tenda akhirnya kita putuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju taman edelwis, sekitar 15 menit perjalanan dari pos empat menuju taman edelwis!

Sampai di taman edelwis cuaca sangat dingin, disini saya merasakan sendiri tangan dan tubuh saya gak bisa diam menggigil!!
Pendirian tenda di taman edelwis selesai, sekarang kita tinggal memasak mie instan dan membuat susu coklat, tidak ketinggalan roko yang nyelip di kantongan pengen buru-buru dihisap!!
Setelah urusan perut selesai kita mengistirahatkan diri (walaupun cukup sulit untuk memejamkan mata, karena udara yang sangat dingin sampai ke tulang!)
Kita istirahat sekitar pukul 02.30 WIB

Dan bangun melanjutkan perjalanan sekitar pukul 06.00 WIB, memang terlewat sunrise nya,
jarak dari taman edelwis menuju ke puncak sekitar 15 menit!
Dan akhirnya teman-teman selesai menuju arah puncak, kita packing barang dan mulai untuk turun sekitar pukul 10.00 WIB.
Perjalanan turun lebih mudah dan cepat, membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan.
Sampai di desa selo sekitar pukul 13.00 WIB,
dan kita pulang menuju arah solo sekitar pukul 15.00 WIB.




2 comments:

  1. alon..alon..penting tekan nggone..hehe

    ReplyDelete
  2. hahahahah....betul pakde!!! alon alon waton iso turu anget

    ReplyDelete